INDIMUS
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

INDIMUS

KOMUNITAS INDIGO MUSLIM yang mewadahi diskusi pengenalan INDIGO bukan hanya melalui penelitian modern tetapi juga dari sudut pandang ISLAM
 
IndeksGalleryLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
RADIO DAKWAH
Latest topics
» aku indigo bukan ya?
PEREMPUAN DALAM ISLAM Icon_minitimeTue Nov 27, 2012 3:29 pm by mazwar.azisabd

» assalamu alaikum
PEREMPUAN DALAM ISLAM Icon_minitimeTue Nov 27, 2012 2:54 pm by mazwar.azisabd

» SESUNGGUHNYA ALLAH TA’ALA ITU BERADA DI ATAS ‘ARSY-NYA YANG LOKASINYA TERLETAK DI ATAP ALAM SEMESTA
PEREMPUAN DALAM ISLAM Icon_minitimeTue Nov 27, 2012 2:48 pm by mazwar.azisabd

» Pengobatan Alternatif: Antara Syirik dan Syariah
PEREMPUAN DALAM ISLAM Icon_minitimeThu Sep 06, 2012 10:23 am by rarasati

» salam kenal
PEREMPUAN DALAM ISLAM Icon_minitimeSat Aug 25, 2012 7:58 am by uteute

» KOMPOSISI, PROSES PEMBUATAN & KEHALALAN VAKSIN
PEREMPUAN DALAM ISLAM Icon_minitimeSat Aug 11, 2012 3:23 pm by Admin

» IBU JANGAN BAWA AKU KE NERAKA
PEREMPUAN DALAM ISLAM Icon_minitimeFri Aug 10, 2012 4:33 pm by rarasati

» curahtku tentang indimus
PEREMPUAN DALAM ISLAM Icon_minitimeMon Jul 09, 2012 4:15 am by rarasati

» BENARKAH ADA INDIGO YANG BERASAL DARI KERAJAAN LAUT SELATAN DAN UTARA?
PEREMPUAN DALAM ISLAM Icon_minitimeSun Jul 01, 2012 3:18 pm by Admin

» INDIGO SALAHKAH?
PEREMPUAN DALAM ISLAM Icon_minitimeSun Jul 01, 2012 2:52 pm by Admin

Affiliates
free forum

Pencarian
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search

 

 PEREMPUAN DALAM ISLAM

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 34
Join date : 10.01.11

PEREMPUAN DALAM ISLAM Empty
PostSubyek: PEREMPUAN DALAM ISLAM   PEREMPUAN DALAM ISLAM Icon_minitimeMon Jun 18, 2012 4:40 pm

Bism Allah Ar Rahman Ar Rahim

Gencarnya desakan modernisasi telah banyak menimbulkan perubahan pola pikir kaum perempuan muslim. Bagi sebagian perempuan yang belum memahami benar hak dan kewajibannya dalam hukum Islam, Islam tampil seperti agama yang hanya menguntungkan kaum laki-laki. Sungguh ini pemikiran yang sangat keliru. Islam justru sangat mengormati perempuan, sedemikian rupa sehingga Allah menurunkan ayat-ayat dimana disebutkan secara tegas hak dan kewajiban perempuan dan Rasul salallahu alaihi wa salam menjabarkan pelaksanaan ayat-ayat tersebut dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Dalam khutbah terakhir beliau, Rasul salallahu alaihi wa salam menyinggung tentang kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan [dalam pergaulan maupun dalam pernikahan].

Rasul salallahu alaihi wa salam bersabda:
"Takutlah kepada Allah dalam cara kalian memperlakukan kaum perempuan, kalian mengambil mereka dalam perlindungan Allah, dan membuat pernikahan mereka dengan kalian sah dengan kalam Allah. Kalian berhak melarang mereka membiarkan masuk ke rumah2 kalian bagi siapa saja yang kalian tidak sukai. Jika mereka melanggar, maka kalian diperbolehkan untuk mengingatkan mereka dengan lembut. Hak mereka terhadap kalian adalah kalian menafkahi mereka, memberi mereka pakaian dan makan dan mensejahterakan mereka".

Ini berarti:
1. Pada masa jahiliyah kaum perempuan ditekan dan dihilangkan hak2nya. Itulah sebab mengapa Rasul salallahu alaihi wa salam mengingatkan kaum laki2 bahwa Islam menentang hal2 tersebut dan melaknat mereka yang masih saja melakukan kejahatan2 di jaman jahiliyah, ketika beliau memulai khutbahnya tentang tata cara pergaulan dengan kaum perempuan dengan mengatakan,"Takutlah kepada Allah ketika engkau berhubungan dengan kaum perempuan".
2. Islam memerintahkan kaum laki2 untuk menunaikan hak perempuan dan memperlakukan mereka dengan cara yang baik. Seorang laki2 tidak boleh bermasam wajah kepada istrinya dan diharuskan berbicara dengan lembut kepadanya tanpa nada kasar atau menghinakan. Ia tidak diperbolehkan memperlihatkan rasa ketertarikan kepada perempuan lain dan diharuskan menjaga penampilannya semampunya.

Rasul salallahu alaihi wa salam bersabda:
"Iman yang sempurna terletak pada prilaku yang sempurna, dan yang terbaik di antara kalian adalah [mereka] yang terbaik dalam memperlakukan istri2 mereka."
"Mereka [istri2 kalian] tidak diperbolehkan membiarkan orang2 yang tidak kamu sukai memasuki rumah2 kalian."

Rasul salallahu alaihi wa salam tidak merujuk kalimat tersebut kepada perzinahan, karena perzinahan sudah memiliki aturan dan hukum tersendiri.

Al-Qadhi Eyaadh, mengatakan:
Makna dari perintah ini adalah seorang perempuan tidak diperbolehkan membiarkan laki2 ataupun perempuan, baik itu seorang muslim atau bukan, memasuki rumah suaminya jika ia tahu suaminya tidak menyukainya.

Ibn Jarir mengatakan:
"Makna dari perintah ini [bagi perempuan] adalah mereka tidak diperbolehkan memasukkan laki2 lain ke dalam rumah mereka atau berbicara dengan mereka. Bangsa Arab biasa melakukan hal ini, tetapi ketika perintah hijaab diturunkan, maka laki2 dilarang duduk dan bicara dengan perempuan.

“Dan para istri yang diceraikan (wajib) menahan diri mereka (menunggu) tiga kali quru. Tidak boleh bagi mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahim mereka, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan suami mereka lebih berhak kembali kepada mereka dalam (masa) itu, jika mereka menghendaki perbaikan. Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” [ 2:228]

"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah Melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan)." [4:34]

Di sini jelas dinyatakan bahwa perempuan mempunyai hak seimbang dengan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Adapun maksud kalimat “Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka” adalah Quiwama (perlindungan dan perawatan) yang karena adanya perbedaan alami antara kedua jenis (laki-laki dan perempuan) dimana perempuan merupakan pihak yang membutuhkan perlindungan sebagaimana disebutkan dalam surat An Nisaa : 34.

Dengan demikian, ini sama sekali bukan berarti bahwa laki-laki lebih tinggi kedudukannya atau lebih diuntungkan di mata hukum. Peran kepemimpinan laki-laki dalam Islam bukan dimaksud agar ia bisa bertindak semena-mena atas perempuan.

"Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika keduanya (juru damai itu) bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah member taufik kepada suami istri itu. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." [4:35]

"Dan jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak acuh, maka keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu tabiatnya kikir. Dan jika kamu memperbaiki (pergaulan dengan istrimu) dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap acuh tak acuh), maka sungguh Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." [4:128]

Dalam keadaan dimana terjadi perselisihan antara laki2 dan perempuan (suami-istri), Islam menekankan pentingnya mencari nasihat (dari hakim) dan kesepakatan bersama dalam membuat keputusan.

Selain ketentuan yang sudah digariskan dalam Al-Qur’an perihal hak dan kewajiban perempuan, terdapat pula hadith-hadith sahih yang di antaranya adalah sebagai berikut:

“Perlakukan istri-istri kalian dengan baik karena mereka adalah mitra dan penolong bagi kalian.” (khutbah terakhir Rasul salallahu alaihi wa salam).

“Tidaklah terhormat seorang laki-laki jika ia tidak memperlakukan perempuan secara terhormat. Dan hanya seorang yang lalai yang memperlakukan perempuan secara semena-mena (mempermalukannya).” (Rasul salallahu alaihi wa salam, HR. Tarmidhi).

Menurut Abdullah Ibn Mas’ud, Rasulullah salallahu alaihi wa salam pernah bersabda:
“Jika seseorang dikaruniai anak perempuan, lalu ia membesarkannya, memberikan pendidikan yang baik dan memberikan bekal pengetahuan (ketrampilan) tentang kehidupan, maka aku akan menjadi penengah antara ia dan api neraka.” (Kanz al-Ummal – dipetik dari Women in Islam: M. Mazheruddin Siddiqi)

“Sungguh terpuji kaum perempuan Anshar, kesederhanaan mereka tidak menghalangi mereka untuk belajar dan menimba ilmu.” (Sahih Muslim, Kitab At-Tahrat).

“Seseorang yang memiliki budak perempuan, kemudian memberikan pendidikan yang baik, mengajarinya seni kehidupan, memberinya kebebasan kemudian menikahi budak tersebut, maka pahala untuknya akan digandakan.” (Sahih Bukhari – Kitab Al-Nikah).

Dikisahkan dalam hadith bahwa kaum perempuan turut memegang peranan penting semasa Rasulullah salallahu alaihi wa salam masih hidup. Khadijah binti Khuwailid adalah belahan jiwa Rasulullah salallahu alaihi wa salam bahkan hingga Khadijah wafat. Beliau adalah penasihat tunggal dan mitra terpercaya Rasulullah salallahu alaihi wa salam di masa-masa awal ke-Rasul-an. Di masa penyebaran Islam di Madinah, kaum perempuan duduk dan berdiskusi dengan Rasulullah salallahu alaihi wa salam. Bahkan dalam peperangan pun mereka turut berperan serta. Rasulullah salallahu alaihi wa salam juga sangat menghargai pendapat istri-istri beliau dan tidak jarang pendapat mereka dilakukan oleh Rasulullah.

Jika Rasulullah salallahu alaihi wa salam pemimpin ummat ini saja sangat menghormati perempuan, memperlakukan mereka dengan lemah lembut, menunaikan hak-hak mereka, maka tidak ada alasan bagi kaum laki-laki masa sekarang untuk memperlakukan kaum perempuan secara semena-mena apalagi tidak menghormati mereka.

Sumber:
Know Thy Prophet (praise and blessing be upon him), Al-Jumuah Magazine.
www.islamfortoday.com : The Status of Women in Islam by Jamal al Badawi

Kembali Ke Atas Go down
https://indimus.indonesianforum.net
 
PEREMPUAN DALAM ISLAM
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Hukum Musik Dalam Islam
» SHALAT TARAWIH BAGI PEREMPUAN, DI RUMAH KAH ATAU DI MASJID?
» ~~**Ini Bukanlah Cerpen atau Novel !!! Ini Adalah Perjalanan Panjang Kisahku dalam Menggapai Hidayah ILAHI. . .**~~

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
INDIMUS :: Dien Islam :: Tentang Islam-
Navigasi: