Ketika aku tak mampu merengkuh tubuh ini
Bahkan menggenggam jemaripun payah kulakui
Terengah aku tak lagi terengah
Aku membisu diantara puing-puing debu
Aku tak lagi butuh makan
Aku tak lagi merengek meminta uang
Tak ada lagi aku yang tertawa
Bahkan tak ada lagi sendu manja
Aku tak butuh
Hanya bagian bumi yang tertanam
Bisu tapi ku dengar segala deru penjuru
Dengar tapi tak mampu mengingatkan
Selang sebelum masa itu
Aku ingin titipkan sejumput pesan
Pelan lirih tertahan
Maaf dan ikhlaskan
Jangan menangis, jua tak elok kau tertawa
Jangan bertengkar maupun angkat senjata
Aku tak mampu lagi mengahalau selepas semuanya
Damaikan tiap hati dengan doa
Karena penghubung lintas dunia terbaik adalah doa
Suamiku, Saudaraku, Putra-putriku
Kelak aku hanya seonggok tanah
Tanpa maaf, Tanpa ikhlas, Tanpa Doa
Aku tak berarti apa-apa